FAKTA DAN KENYATAAN
Resume : 14
Gelombang : 29
Hari/ Tanggal : RABU, 26 JULI 2023
Tema : KONSEP BUKU NON FIKSI
Nara sumber : MUSIIN, M.Pd
Moderator : LELY SURYANI
Alhamdulillah, kita telah sampai dipertengahan kegiatan menulis bermartabat ini. Melihat dari tema yang ditampilkan ada sesuatu yang sangat menantang untuk ditaklukan atau dihadapi oleh setiap peserta.
Adapun yang menjadi Nara Sumber malam hari adalah Ibu Musiin, M.Pd. Beliau merupakan alumni kelas menulis Om JAY Gelombang 8. Prinsipnya JADI JANGAN KUATIR TETAP OPTIMIS AKAN LAHIR KARYA.
Sedangkan moderatornya adalah Ibu Lely Suryani sang editor dari Melintas.id.
Kita harus berani menulis dari hal-hal yang sederhana namun tetap konsisten. Sehingga hal ini akan menjadi stimulus atau rangsangan menghasilkan karya yang hebat.
Mari kita mulai dengan pengertian buku non fiksi.
Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN.
Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.
Ciri buku nonfiksi
1. Menggunakan bahasa formal.
2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.
5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.
6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.
Ada 2 jenis buku nonfiksi
1. Buku Nonfiksi Murni
Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya
Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI, ARTIKEL, FEATURE, dll
2. Buku Nonfiksi Kreatif
Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.
Contoh buku nonfiksi kreatif adalah
1. Biografi
2. Autobiografi
3. Memoar
4. Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi
5. Buku panduan/manual
6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping
7. Encyclopedia/kamus
8. Buku catatan perjalanan
Ada 3 pola penulisan buku nonfiksi yaitu:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Ada 5 langkah penulisan buku pola klaster :
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Penjabatabarannya adalah sebagai berikut
Langkah Pertama Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
Tema yang kita pakai bisa berupa saja. Ide berasal dari berita di media masa, mengamati lingkungan serta materi -materi lain yang releva dengan judul.
Sedangkan referensi bisa berasal dari fakta dan data yang bisa diperoleh dari litersai di internet.
Referensi terdiri dari :
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat kerangka.
Anotomi buku non fiksi yaitu
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Hambatan-hambatan dalam menulis
1. Hambatan waktu
2. Hambatan kreativitas
3. Hambatan teknis
4. Hambatan tujuan
5. Hambatan psikologis
Cara mengatasi hambatan tersebut adalah :
1. Banyak membaca
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin menulis setiap hari.
Bagian akhir yaitu rambu-rambu menulis cerita non fiksi:
1. Menggunakan bahasa formal.
2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.
5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.
6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.
''MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI''
Kalabahi, 26 Juli 2023
Mantap, Bun. Semangat teruss yook
BalasHapusKeren bunda resume nya..
BalasHapus