MENULIS PUISI


 Resume : 17

Gelombang : 29

Hari/ Tanggal : RABU,  2 AGUSTUS 2023

Tema : MENULIS PUISI  

Nara sumber : Dr. Hj. E. HASANAH, M.Pd

Moderator : SIM CHUNG WEI,SP. 


Tak kenal maka tak sayang, 

Lebih baik kita berkenalan dengan ibu berkacamata

Nara sumber  cantik 

Dari Sukabumi Jawa Barat asalnya...

Sebelum melanjutkan perjalanan malam hari ini, kita juga perlu mengenal sang moderator yang sudah tidak asing lagi yaitu Bapak SIM CHUNG WEI,SP. 

Agar tidak penasaran yuk simak profil singkat Ibu Nara Sumber kita yang akan megajarkan cara menulis puisi yang baik.  Berikut ini adalah profil Nara sumber kita pada malam hari ini. 

https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html

Beliau dikenal sebagai Ibu Hasanah asal Sukabumi Jawa Barat dan merupakan alumni kegiatan KBMN gelombang 18. 



Gambar ini menjelaskan secara singkat profil beliau, artinya bulan ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke 56 tahun. Usia yang tidak muda lagi tetapi masih berkontribusi untuk kebaikan. 


Buku solo yang beliau hasilkan setelah mengikuti kegiatan KBMN  bersama Om Jay  Gelombang 18.


Selain itu beliau juga menghasilkan banyak karya antologi yang bisa dilhat pada slide. 

Nah yang sudah penasaran bagaimana menulis puisi bisa disimak pada PPT yang dibagikan oleh Ibu Hasanah. Let's check it out.


Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12




Inti sari  jawaban pertanyaan Bu Dari Ismayanti adalah puisi adalah karya sastra berupa gagasan atau  pemikiran penulisnya yang dikemas menggunakan pilihan kata indah memikat pembaca dan pendengarmya. 

Selanjutnya untuk pertanyaan Bunda Lusy yaitu perbedaan sajak dan puisi yaitu : sajak susunan kalimatnya memiliki persamaan bunyi di bagian akhir atau pun di tengah. Hal ini juga ditemukan dalam aturan ouyisi yang terikat aoleh aturan seperti pada puisi telelet.

Menanggapi Bunda Mayarina, kita jika membuat puisi pakai ''mantra Om JAY saja yaitu tulis, tulis, tulis saja, nanti akan menjadi mampu dan bagus. hanya perlu memperkaya diksi. Jika ingin menanbah rasa jangan lupa melibatkan perasaan agar menyentuh kalbu, kata OM Moderator,

BERIKUT INI ADALAH PUISI YANG DITULIS SAAT GIAT BERLANGSUNG

GERBONG SATU
Karya : Gutamining Saida

G : Gerak langkahku semakin mendekat padaMu
E : Engkau Sang penentu takdir kehidupanku
R : Raih kebahagiaan hakiki impianku
B : Berkumpul di surga bersama kekasihMu
O : Oleh kehendakMu ketetapan hidupku
N : NamaMu terucap bersama desah nafasku
G : Guna tingakatkan iman ibadah padaMu

S : Sesuai sariat dan ketentuan dariMu
A : Allah penerima maaf atas khilafku
T : Taubat kutujukan hanya padaMu
U : Usaha dan doa selalu terpanjatkan padaMu
Cepu, Agustus 23


SENYUM YANG SAMA
(Lusy Novarianti) 

Senyummu masih sama
Begitu ucapmu, saat bertemu waktu itu
Pertemuan pertama setelah terpisah sekian lama
Berjalan -jalan menelusuri kenangan tentang kita
Kenangan waktu bercanda tawa di masa remaja kita
Merajut asa bersama untuk mencapai cita
Tanpa kita sadari, hadir pula rasa cinta
Cinta pertama sepasang remaja
Namun takdir tak pernah memihak kita
Kita berpisah tanpa kata pisah
Setelah kutahu hatimu dan kau tahu hatiku
Senyummu masih sama... 
Begitu ucapmu saat itu, dengan  tersenyum di bibirmu
Panas terasa menjalar  di wajahku, 
Aku bahagia namun merasa  tak berhak bahagia.
Karena ada mereka di antara kita, yang memberikan cintanya, tanpa syarat


Kala senja
Oleh Fifi Triana

Saat senja tiba
Lelah ini makin terasa
Hati mulai gelisah 
Menanti buah hati yang masih belum tiba

Rindu datang tiba-tiba
Tanpa terasa dingin menyapu hati
Hati yang gelisah jadi gembira
Ketika si buah hati datang sambil menari

Hati akan berkata
Kenapa gelisah menanti yang tak pasti
Ku coba menata hati
Sambil menari aku bertepuk dalam duka

Diam membisu, senja pun menghilang
Matahari terbenam meninggalkan langit
Kurindu sinar mu mentari
Seketika hati juga ikut menghilang
Rindu membara di sela rintisan hati


TENTANG RINDU
By LILYANTI IDRIS

Sang surya telah berpulang, 
Kembali berotasi ke ufuk barat
Menarik rembulan untuk berjuang
Temani diriku untuk bersinergi 

Di malam Rabu penuh cinta,
Menulis puisi untuk sahabat, 
Walaupun hanya untaian aksara, 
Kuberharap rinduku tersampaikan secara utuh

Bilakah waktu untuk berdua
Akan kusulam benang rindu
Menjadi untaian kalimat syahdu
Di ujung Cakrawala tempat bertemu


Rindu semu
Oleh Patonah

malam kian larut
Aku termangu dalam diam
Mengingatmu penuh kerinduan

Malam semakin dingin
Ku terdiam 
Ku layangkan untaian nada nada syahdu
Untukmu seorang

Selaksa penuh cinta
Senada dalam damai
Aaah hanya diam
Terpaku menatap bayangmu
Hanya menatap bayangmu

Tangerang 02 Agustus 2023

Rindu

Ingin waktu kembali
ketika hari hari terus berganti
Mengingat sosok yang ada dalam hati
Tapi akan datang yang kunanti? 

Duh, bulan yang bergantung
Matahari yang termenung
Bintang yang tenggelam
Malam penuh kelam

Aku berdiri menatapmu
Wajah yang sayu
Tak seceria dulu
Ketika aku pergi, doamu menyertaiku

Iah Sutianah
Bandung, 2 Agustus 2023

PESONA ALAM  
                Ina Tri
Kala pagi datang menjelang 
Fajar hadir membelah pekat 
Lantunan tahrim memecah kebisuan 
Gema azan berkumandang syahdu 
Memanggil umat Muhammad SAW 
Sujut pada Rob pencipta jagad  
               
Bukit Baitani tempat aku dilahirkan  
Dalam balutan kasih mesrah 
Menyimpan sejuta pesona lukisan alam  
Berbaris rapi  bukit dan lembah 
Gunung Ile Boleng tinggi menjulang langit 
Langit biru tiada bertiang 
Hanya memberi dari suara hati 
Bukti kebesaran dan keagungan Allah SWT 
Maka nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan ?  

Tanahnya subur…
Rakyatnya rajin…
Pemimpinnya amanah …
Namun ada anomali di sana …

Prilaku ekonomi warga mengundang Tanya 
Tindakan ekonomi teramat mubzir 
Demi adat dan budaya yang mengakar 

Para perawan kaki bukit menjadi korban 
Para pemuda tampan rupawan menjadi sasaran 
Sasaran korban putus sekolah meski sangat cerdas  

Kembang desa tak banyak di kenal di bangku kuliah 
Tertukar dengan dapur, kasur, dan sumur tanpa bekal ilmu  
Renungkanlah hai kawan seperjuangan 
Alumni  86 SD Inpres Weranggere 
Akan nasib anak dan sanakmu 

Batu besar (wato Belen ) saksi abadi 
Setiap desah nafas anak-anak negeri 
Saat mendaki bukit Baitani 
Menyusuri batu-batu jalan itu 
Lelah dan teramat lelah setiap hari 
Akan terobati bila menatap ke bawah rumahnya
Melihat ibu dan neneknya tersenyum manis melambaikan tangan 
Pertanda ucapan selamat belajar 
Menuntut ilmu mencapai tangga bahagia 

Waingapu, 10-05-2023


Terpana, 
Dwi A. Mulatsih

Ikan dalam kolam
Terdengar musik melayu
Wahai engkau sang  kemayu
Merona pipi bak pualam
Hati merasa rindu
Pada diri nan kelam
Ku tunggu kau di peraduan
Tuk pengobat hati lara

Ku Lihat, Ku Perhatikan, Ku Baca, Ku Pahami

Ada lembaran yang harus ku lihat, ku baca, ku pelajari dan ku mulai melakukan.

Aku bingung mau memulai dari mana.

Ketika di perjalanan

Aku melihat, ku coba ambil yang ku lihat,

Berhenti sejenak hanya untuk mengambil nya.

Kemudian ku lanjutkan kembali langkah ku.

Ku lihat lagi sesuatu yang telah sering ku lewati dahulu nya.

Ku sedikit mundurkan motor yang kubawa

Karena tak sengaja aku melewatinya.

Ku lihat kembali dengan seksama,

Ku ambil lagi.

 aku tersenyum.

Ku mulai berjalan kembali

Berhenti lagi untuk ambil yang baru

Baru ku lanjutkan langkah ku.

Kemudian ku parkiran motor ku di tempat yang masih sepi.

Aku berjalan.

Masuk ke ruang dapodik

Tiada siapapun di sana

Ku letakkan tas ku

Ku buka jaket ku,

Aku duduk di kursi

Ku buka tas ku 

Ku keluarkan layar itu

Ku hidupkan

Aku buka file nya

Aku print

Aku baca kembali

Ku pahami

Ku buka blog ku

Ku mulai menarikan jari jariku

Ntah la

Yang pasti aku mulai dengan basmalah



Ini adalah pertama aku mencobanya...



Semoga yang ku lakukan tak sia sia

Aamiin. 




Sengeti, 30 Juli 2023
Ariee

Tunggulah Aku di Dermaga Hatimu
Karya : Ahmad Soleh
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Di tempat yang kita sebut pelabuhan kasih
Aku akan datang membawa cinta dan kelembutan
Menyapamu dengan senyuman yang tulus

Tunggulah aku di dermaga hatimu
Di sana, aku akan menepi sejenak
Mendengarkan riak-riak gelombang perasaanmu
Merangkai kata-kata yang indah untukmu

Tunggulah aku di dermaga hatimu
Ku akan hadir dengan segala kesungguhan
Menyampaikan isi hati yang tak tersampaikan
Mengisi ruang-ruang kosong dalam relungmu

Tunggulah aku di dermaga hatimu
Meski perjalanan mungkin panjang dan berliku
Akan ku tempuh seutuhnya demi kebahagiaanmu
Demi berbagi hidup dalam ikatan yang suci

Tunggulah aku di dermaga hatimu
Dan saat aku tiba, kita jalani bersama
Melaut bersama gelombang cinta yang tak tergoyahkan
Menuju pelabuhan bahagia di tengah lautan asmara

Tunggulah aku di dermaga hatimu
Aku akan datang, tegar dan penuh harap
Untuk mengarungi hidup denganmu
Dan menikmati indahnya pelayaran yang tak terlupakan.


Tentang yang Ku Sebut Raja
Oleh: Intan Purnama

Kau sahaja berbalut surban sederhana
Kau kuat memeluk segala luka
Kau teduh tanpa keluh
Pun diksimu bijak menjadi petuah
Kaulah raja disinggasanaku

Ini tentang engkau, ayah..
Aku terkenang indah bermain bersamamu
Bermanja di pangkumu
Kau gendong tinggi aku dibahumu
Aku gadis kecilmu itu
Yang kini dewasa oleh waktu
Aku yang merindumu, tanpa menemukan batas waktu

Engkau yang ku sebut raja, Ayah
Engkau yang kini mewangi bersama kamboja
Engkau yang kini lelap pada dimensi berbeda
Engkau yang ku rindu titah sabdamu
Ini tentang engkau, Ayah,
Yang kisah tentangmu tiada akan pernah berdemaga…
Ayah, salam takdzimku diatas pusaramu,

Kediri, 2 Agustus 2023

Pak Ahmad Soleh
Mau tanya ini termasuk puisi jenis apa?

LUKA

ha ha

1976

 

husspuss

diamlah

kasihani mereka

mereka sekedar penyair

husspuss

maafkan aku

aku bukan sekedar penyair

aku depan              

depan yang memburu

membebaskan kata

memanggilMu

pot pot pot

      pot pot pot

kalau pot tak mau pot

                  biar pot semau pot

mencari pot

                   pot

hei Kau dengar manteraku

       Kau dengar kucing memanggilMu

       izukalizu

mapakazaba                itasatali

                   tutulita

papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu

tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco

zukuzangga zagezegeze zukuzangga zege

zegeze zukuzangga zegezegeze zukuzang

ga zegezegeze zukuzangga zegezegeze zu

kuzangga zagezegeze aahh....!

nama nama kalian bebas

carilah tuhan semaumu


Mari Belajar
Karya : Sim Chung Wei

Mengisi diri dengan ilmu
membanjiri diri dengan pengetahuan
memberi diri akan rasa haus ilmu
bertambah bijak, dengan berpengetahuan

Membenamkan diri untuk terus bertumbuh
sebagai manusia pembelajar seumur hidup
mengarungi periaran ilmu dengan kayuh
perlahan tapi pasti menuju rasa cukup

Berjalan dalam petualangan
berbagai liku perjalanan masa
menambahkan terus pengalaman
dalam diri, menuju kepenuhan asa

menjadikan setiap langkah ini
sebagai sebuah pelajaran
menjadikan kita terus belajar tiap hari
menjadi menusia penuh kebijaksanaan

Jakarta, 2 Agustus 2023



Alhamdulillah, akhirnya ada puisi indah tercipta malam ini. Terima kasih Ibu Nurhasanah dan Pak Sim yang sudah membersamai malam ini. Allah SWT akan meringankan langkah kita semua untuk menjadi insan yang bermanfaat khususnya di bidang literasi.


KALABAHI, 2 AGUSTUS 2023


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIAT MENULIS FIKSI By "MAZMO"

BETTER LATE THAN NEVER

BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN