Karya : Gutamining Saida
G : Gerak langkahku semakin mendekat padaMu
E : Engkau Sang penentu takdir kehidupanku
R : Raih kebahagiaan hakiki impianku
B : Berkumpul di surga bersama kekasihMu
O : Oleh kehendakMu ketetapan hidupku
N : NamaMu terucap bersama desah nafasku
G : Guna tingakatkan iman ibadah padaMu
S : Sesuai sariat dan ketentuan dariMu
A : Allah penerima maaf atas khilafku
T : Taubat kutujukan hanya padaMu
U : Usaha dan doa selalu terpanjatkan padaMu
Cepu, Agustus 23
SENYUM YANG SAMA
(Lusy Novarianti)
Senyummu masih sama
Begitu ucapmu, saat bertemu waktu itu
Pertemuan pertama setelah terpisah sekian lama
Berjalan -jalan menelusuri kenangan tentang kita
Kenangan waktu bercanda tawa di masa remaja kita
Merajut asa bersama untuk mencapai cita
Tanpa kita sadari, hadir pula rasa cinta
Cinta pertama sepasang remaja
Namun takdir tak pernah memihak kita
Kita berpisah tanpa kata pisah
Setelah kutahu hatimu dan kau tahu hatiku
Senyummu masih sama...
Begitu ucapmu saat itu, dengan tersenyum di bibirmu
Panas terasa menjalar di wajahku,
Aku bahagia namun merasa tak berhak bahagia.
Karena ada mereka di antara kita, yang memberikan cintanya, tanpa syarat
TENTANG RINDU
By LILYANTI IDRIS
Sang surya telah berpulang,
Kembali berotasi ke ufuk barat
Menarik rembulan untuk berjuang
Temani diriku untuk bersinergi
Di malam Rabu penuh cinta,
Menulis puisi untuk sahabat,
Walaupun hanya untaian aksara,
Kuberharap rinduku tersampaikan secara utuh
Bilakah waktu untuk berdua
Akan kusulam benang rindu
Menjadi untaian kalimat syahdu
Di ujung Cakrawala tempat bertemu
Rindu semu
Oleh Patonah
malam kian larut
Aku termangu dalam diam
Mengingatmu penuh kerinduan
Malam semakin dingin
Ku terdiam
Ku layangkan untaian nada nada syahdu
Untukmu seorang
Selaksa penuh cinta
Senada dalam damai
Aaah hanya diam
Terpaku menatap bayangmu
Hanya menatap bayangmu
Tangerang 02 Agustus 2023
Rindu
Ingin waktu kembali
ketika hari hari terus berganti
Mengingat sosok yang ada dalam hati
Tapi akan datang yang kunanti?
Duh, bulan yang bergantung
Matahari yang termenung
Bintang yang tenggelam
Malam penuh kelam
Aku berdiri menatapmu
Wajah yang sayu
Tak seceria dulu
Ketika aku pergi, doamu menyertaiku
Iah Sutianah
Bandung, 2 Agustus 2023
PESONA ALAM
Ina Tri
Kala pagi datang menjelang
Fajar hadir membelah pekat
Lantunan tahrim memecah kebisuan
Gema azan berkumandang syahdu
Memanggil umat Muhammad SAW
Sujut pada Rob pencipta jagad
Bukit Baitani tempat aku dilahirkan
Dalam balutan kasih mesrah
Menyimpan sejuta pesona lukisan alam
Berbaris rapi bukit dan lembah
Gunung Ile Boleng tinggi menjulang langit
Langit biru tiada bertiang
Hanya memberi dari suara hati
Bukti kebesaran dan keagungan Allah SWT
Maka nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan ?
Tanahnya subur…
Rakyatnya rajin…
Pemimpinnya amanah …
Namun ada anomali di sana …
Prilaku ekonomi warga mengundang Tanya
Tindakan ekonomi teramat mubzir
Demi adat dan budaya yang mengakar
Para perawan kaki bukit menjadi korban
Para pemuda tampan rupawan menjadi sasaran
Sasaran korban putus sekolah meski sangat cerdas
Kembang desa tak banyak di kenal di bangku kuliah
Tertukar dengan dapur, kasur, dan sumur tanpa bekal ilmu
Renungkanlah hai kawan seperjuangan
Alumni 86 SD Inpres Weranggere
Akan nasib anak dan sanakmu
Batu besar (wato Belen ) saksi abadi
Setiap desah nafas anak-anak negeri
Saat mendaki bukit Baitani
Menyusuri batu-batu jalan itu
Lelah dan teramat lelah setiap hari
Akan terobati bila menatap ke bawah rumahnya
Melihat ibu dan neneknya tersenyum manis melambaikan tangan
Pertanda ucapan selamat belajar
Menuntut ilmu mencapai tangga bahagia
Waingapu, 10-05-2023
Terpana,
Dwi A. Mulatsih
Ikan dalam kolam
Terdengar musik melayu
Wahai engkau sang kemayu
Merona pipi bak pualam
Hati merasa rindu
Pada diri nan kelam
Ku tunggu kau di peraduan
Tuk pengobat hati lara
Ku Lihat, Ku Perhatikan, Ku Baca, Ku Pahami
Ada lembaran yang harus ku lihat, ku baca, ku pelajari dan ku mulai melakukan.
Aku bingung mau memulai dari mana.
Ketika di perjalanan
Aku melihat, ku coba ambil yang ku lihat,
Berhenti sejenak hanya untuk mengambil nya.
Kemudian ku lanjutkan kembali langkah ku.
Ku lihat lagi sesuatu yang telah sering ku lewati dahulu nya.
Ku sedikit mundurkan motor yang kubawa
Karena tak sengaja aku melewatinya.
Ku lihat kembali dengan seksama,
Ku ambil lagi.
aku tersenyum.
Ku mulai berjalan kembali
Berhenti lagi untuk ambil yang baru
Baru ku lanjutkan langkah ku.
Kemudian ku parkiran motor ku di tempat yang masih sepi.
Aku berjalan.
Masuk ke ruang dapodik
Tiada siapapun di sana
Ku letakkan tas ku
Ku buka jaket ku,
Aku duduk di kursi
Ku buka tas ku
Ku keluarkan layar itu
Ku hidupkan
Aku buka file nya
Aku print
Aku baca kembali
Ku pahami
Ku buka blog ku
Ku mulai menarikan jari jariku
Ntah la
Yang pasti aku mulai dengan basmalah
Ini adalah pertama aku mencobanya...
Semoga yang ku lakukan tak sia sia
Aamiin.
Sengeti, 30 Juli 2023
Ariee
Tunggulah Aku di Dermaga Hatimu
Karya : Ahmad Soleh
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Di tempat yang kita sebut pelabuhan kasih
Aku akan datang membawa cinta dan kelembutan
Menyapamu dengan senyuman yang tulus
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Di sana, aku akan menepi sejenak
Mendengarkan riak-riak gelombang perasaanmu
Merangkai kata-kata yang indah untukmu
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Ku akan hadir dengan segala kesungguhan
Menyampaikan isi hati yang tak tersampaikan
Mengisi ruang-ruang kosong dalam relungmu
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Meski perjalanan mungkin panjang dan berliku
Akan ku tempuh seutuhnya demi kebahagiaanmu
Demi berbagi hidup dalam ikatan yang suci
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Dan saat aku tiba, kita jalani bersama
Melaut bersama gelombang cinta yang tak tergoyahkan
Menuju pelabuhan bahagia di tengah lautan asmara
Tunggulah aku di dermaga hatimu
Aku akan datang, tegar dan penuh harap
Untuk mengarungi hidup denganmu
Dan menikmati indahnya pelayaran yang tak terlupakan.
Pagi-pagi mandi di kali,
BalasHapusMembuat badan segar sekali.
ayo belajar menulis puisi,
Semangat tingkatkan literasi.
Alhamdulillah, Cing Ustadz 🙏👍
BalasHapusBagus Bu👍
BalasHapusTerima Kasih, Bu 🙏. Saling support kita.
Hapus